Bangkit kembali di saat dan setelah wabah COVID-19
Dear all
Sampai dengan saat tulisan ini dibuat, belum ada petunjuk pasti kapan virus corona atau COVID-19 ini akan berakhir. Sejak ditetapkannya wabah ini sebagai pandemi oleh WHO, data yang ada di Indonesia masih menunjukkan tingginya angka infeksi dan kematian saudara-saudara kita setanah air dibandingkan dengan angka kesembuhannya. Tim medis sebagai garda terdepan pun banyak yang berguguran sebagai pahlawan bangsa. Hal ini tentunya secara otomatis berdampak pada sektor lain, seperti sektor ekonomi yang telah dirasakan oleh sebagian besar rakyat Indonesia dewasa ini.
Judul di atas mungkin saat ini terbaca hampir tidak mungkin, tetapi percayalah bahwa harapan itu masih ada. Pada tulisan ini, penulis akan fokus membahas pada bidang ekonomi rakyat secara umum, khususnya UMKM dan lebih menyentuh kepada bagaimana setiap insan di bumi pertiwi ini bisa bangkit dan keluar dari keputusasaan yang banyak terjadi. Tidak ada maksud untuk menggurui dalam tulisan ini akan tetapi berbagi solusi lah yang lebih dikedepankan.
Pemerintah telah membuat kebijakan-kebijakan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk secara nasional seperti PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar) dengan segala perhitungan serta perinciannya. Apapun kebijakan yang telah dan akan diambil sebuah negara pada saat seperti ini pasti akan memiliki resiko tersendiri, berhentilah saling menyalahkan, mari kita bersatu dan hadapi bersama. Pemerintah tidak akan tinggal diam dalam mengucurkan dana untuk membantu menggerakan roda ekonomi kembali akan tetapi kalimat utama yang paling tepat saat ini bagi kita sebagai bagian dari Bangsa Indonesia adalah :
Mulailah dari diri sendiri!
- Langkah pertama yang harus di ambil adalah memperkuat mental dan percayalah bahwa di setiap kesulitan pasti akan terdapat kemudahan. Cara yang paling utama untuk ini adalah memperkuat dan memperbaiki kembali serta mempertebal keyakinan kita akan kebesaran TUHAN pemilik alam semesta. Hal ini penting, karena apapun langkah yang akan kita pilih tidak akan pernah maksimal tanpa sebuah keyakinan dan harapan, bila ada pepatah yang mengatakan nasi telah menjadi bubur, maka segera siapkan ayam agar menjadi bubur ayam, artinya dengan mental yang terbungkus kuat oleh keyakinan dan harapan maka kita akan siap untuk menggerakan pikiran agar berinovasi mengambil berbagai alternatif langkah sebagai respon dari masalah-masalah baru yang bermunculan. Inilah yang disebut sebagai perang melawan diri kita sendiri, melawan musuh yang berupa ketakutan dalam hati kita yang menyebabkan selalu ragu dalam bersikap. Pertarungan hati ini harus kita menangkan terlebih dahulu . Bagaimana mungkin kita bisa berjuang dan berinovasi jika kita telah kalah terlebih dahulu oleh diri sendiri . Kalimat yang sering kita dengar untuk ini adalah kalah sebelum bertanding.
- Setelah kita bisa mengatasi hal diatas, maka mulailah mengambil langkah berikutnya yaitu berfikir jernih menghadapi krisis yang ada, yaitu wabah COVID-19 . Menurut definisi, krisis memiliki lintasan yang sangat dinamis yang membutuhkan pembingkaian model dan rencana mental yang konstan. Upaya menaklukkan krisis harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan respons yang cepat dan tepat.
Sampai di sini, tentunya strategi yang direncanakan akan sedikit berbeda antara mereka yang bekerja dalam sebuah organisasi (perusahaan), pemilik, maupun bagi yang bekerja secara individu (perseorangan). Perusahaan pun akan terdiri dari skala besar, menengah dan usaha kecil, tergantung dari posisi yang dimilikinya, apakah dia seorang HRD, Direktur, Manajer, Operator dan sebagainya, begitu juga halnya dengan individu dan pemilik. Sesuai dengan fokus yang telah penulis utarakan pada paragraf kedua, maka pada tulisan bagian pertama ini mari kita bahas tentang UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) terlebih dahulu.
Langkah demi langkah yang bisa menjadi solusi dalam perencanaan kita di bawah ini, kami jabarkan secara umum dan fleksibel yang artinya dapat dipilih secara random (acak) sesuai dengan kondisi dan prioritasnya serta dapat dikembangan atau bahkan ada yang terlewat secara perinciannya dari penulis :
- Fokuslah terhadap solusi! Permasalahan informasi serta komunikasi penjualan produk dan respon konsumen yang diikuti dengan kebutuhan saat pandemi jelas menjadi sebuah masalah yang membutuhkan solusi cepat. Memanfaatkan media sosial sebagai channel utama pemasaran dan merubah sistem usaha dari ke offline ke online jelas sebuah solusi . Media untuk meeting secara online, berjualan secara online, bahkan bertransaksi secara online sudah tersedia, tinggal bagaimana menyesuaikannya dengan kebutuhan usaha kita. Bagi yang belum mencoba, maka segera cobalah! jangan malu bertanya dalam mencari informasi secara rinci . Antisipasi pergeseran model jual-beli ini secara cepat dan terbiasalah!
- Gunakan pendekatan bottom-up (bawah ke pucuk pimpinan) dan top-bottom (pucuk pimpinan ke bawah) secara flesibel! Dalam keadaan tidak normal ini, yaitu menghadapi wabah yang merajalela saat ini tentunya pengambilan keputusan secara cepat akan sangat dibutuhkan. Beradaptasi dengan perubahan yang tidak terduga, dengan dinamika berbeda di komunitas yang berbeda, juga membutuhkan pengambilan inisiatif yang terdesentralisasi. Penerapan kedua pendekatan ini akan sangat dibutuhkan. Percayalah setiap individu mempunyai ide unik dan rezekinya masing-masing dari TUHAN yang sering sekali tidak terpikirkan oleh pucuk pimpinan, saatnya mendengarkan ide seluruh elemen yang ada pada usaha kita, hal ini akan menciptakan banyak inovasi dan hal positif lainnya akan mepersatukan kertaitan hati setiao insan yang ada di dalam usaha kita untuk bersatu mengatasi krisis. Bagaimana caranya? Sebagai pucuk pimpinan buatlah aturan main yang jelas, mana kewenangan pucuk pimpinan dan mana kewenangan divisi serta bagiannya sehingga tidak terjadi tumpang tindih, jadilah seorang pemimpin yang objektif, ide mana yang layak dipakai!
- Sebagai unsur penting jalannya sebuah usaha maka cek dan pastikan cashflow terjaga dengan sehat. Jika belum sehat atau bahkan memburuk, ambil langkah-langkah perbaikan! Antisipasi terhambatnya penagihan dan pembayaran karena masalah terbiasa dilakukan manual tatap muka. Software akuntansi online seperti Jurnal, bisa membantu usaha kita dalam membuat dokumen penagihan dan pembayaran dengan mudah. Faktur dapat dikirim atau diterima otomatis melalui e-mail sebagai pemberitahuan resmi kepada mitra usaha untuk melakukan transaksi tanpa perlu bertemu pelanggan secara fisik. Fitur Jurnal Pay juga memudahkan pemilik usaha menerima pembayaran dari pelanggan. Hal ini penting sekali!
- Kondisi saat ini sama halnya dengan force majeur atau kejadian luar biasa, maka sudah saatnya kita secara proaktif memandang ke depan dan mengantisipasi perubahan, mulailah segera rencanakan ulang pendapatan (berimajinasilah apa yang akan dibutuhkan oleh konsumen dan sesuaikan dengan kemampuuan kita), jangan lupa untuk memangkas anggaran biayanya, apa saja rencana pendapatan itu? tentunya kita yang lebih tahu sebagai pelaku usaha.
- Sesuatu yang saat ini mungkin banyak dilupakan oleh pelaku usaha kita adalah tenaga kerja bisa kita alokasikan secara fleksibel selain memilih opsi merumahkan, memberi cuti , mengurangi gaji atau memutuskan hubungan kerja (PHK). Seperti meminjamkan tenaga kerja kita ke perusahaan lain yang lebih membutuhkan, hal ini dilakukan para pramugari yang saat ini banyak bekerja sebagai tenaga medis di berbagai rumah sakit. Membuka sektor usaha baru yang bisa menghasilkan dana segar juga bisa dilakukan, misalnya membuat lembaga Bimbingan Belajar online sehingga bisa memanfaatkan karyawan yang bakat mengajar untuk mencukupi atau minimal membantu pemilik usaha memenuhi gaji mereka biasanya. Prinsipnya inovasi harus tetap diciptakan dan salah satu cara terbaik untuk memaksimalkannya adalah dengan menggunakan pendekatan bottom-up (bawah ke pucuk pimpinan) dan top-bottom (pucuk pimpinan ke bawah) secara flesibel seperti pada poin diatas, ubah pola pikir kita menjadi bagaimana cara kita bertahan dan bagaimana pula cara kita untuk menjadi lebih maju setelah krisis ini berlalu!
- Jangan lupa untuk selalu monitor transaksi bisnis. Saat ini semua yang berhubungan dengan manajemen keuangan bisa dilakukan secara online, jadi pastikan kita tidak melewatkan fasilitas yang ada.
- Bersiap-siaplah untuk selalu berinovasi cepat dalam memenuhi kebutuhan baru . Percayalah bahwa kebutuhan akan selalu berkembang pada masa pandemi ataupun sesudahnya. Langkah yang paling sederhana adalah menemukan kebiasaan-kebiasaan konsumen baru, amatilah setiap perkembangan dan jadikan inovasi!
- Percayalah bahwa beda sekor nantinya akan beda masa pemulihannya, jadi konsisten dan selalulah berinovasi pada setiap lamgkah yang telah kita buat!
- Selalu perhatikan kondisi stok barang. Di sini hal yang terpenting adalah selalu cek status persediaan barang secara berkala dan real time. Cek harga jual beli rata-rata, dan menginformasikan ketersediaan stok saat itu juga. Banyak fasilitas online yang dapat kita manfaatkan untuk ini!
- Selalu proaktif menciptakan kenyamanan serta keamanan kerja karyawan di masa pandemi ini, perjelaslah langkah-langkah mereka secara terperinci, hal ini akan sangat membantu usaha kita untuk bertahan dan lebih maju!
Tentunya masih banyak tips yang belum termasuk disini atau terlewatkan oleh kertabatasan penulis, masukan pembaca dan sahabat semuanya sangat dibutuhkan, jangan sungkan untuk memberikan ide segar di kolom komentar ataupun di live chat yang ada (WhatsApp dan Facebook Mesengger). Masalah ini harus kita hadapi bersama, dan cara yang paing sederhana adalah dengan bertukar pikiran dan jika mampu segeralah bantu orang-orang dan perusahaan kecil yang ada di sekitar kita.
Pada tulisan berikutnya akan coba kami jabarkan bagaimana aplikasinya pada perseorangan seperti Ojek Online, warung kelontong dan sebagainya. Jika ada kekurangan dalam tulisan ini mohon dimaafkan, tetap semangat dan percayalah badai pasti berlalu.
Best regard
Comments
Kasma rici
Memiliki motivatif, untuk para pengusaha, bilamana ide pemikiran ini dijiwai maka tentu ide ini akan menjadi bukti dalam aplikasinya untuk kebaikan negeri, harapannya subjek yang tertuang dalam tulisan ini bisa untuk orang lainya yang cakupannya bukan seorang pengusaha, (mungkin bila belum ada karya tulis di platform sebelumnya )
sec
Terimakasih Mr Rici, siap, ada di bagian kedua, ASAP
Agatha
“Hal itulah yang membuat kami akan selalu memiliki prospek yang optimis. Kami percaya bahwa pasar properti akan bisa bangkit kembali,” ujarnya. Kepercayaan ini juga sejalan dengan riset konsultan properti Cushman and Wakefield Indonesia yang menyatakan bahwa properti sewa akan tetap menarik di tengah kondisi ketidakpastian yang melanda.
sec
Betul sekali, pada prinsipnya semua sektor akan tetap memiliki prospek yang sama 🙂 Maka dari itu harus tetap optimis, bertahan dengan sungguh-sungguh dan selalu berinovasi di masa pandemi ini.
Seth
“Optimisme itu yang harus terus diangkat. Jangan sampai kita terjebak pesimisme karena masalah Covid-19 ini sehingga Ia ingin memastikan penyaluran stimulus ekonomi bagi pelaku usaha di sektor pariwisata berjalan dengan baik agar mereka bisa bertahan dan tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran. (
sec
Betul sekali Pak, Bukan hanya Sektor Parawisata saja tetapi semua sektor yang terdampak, Mungkin Bapak atau Ibu @Seth bisa berbagi bagaimana tips agar bertahan di sektor Parawista di sini